Selasa, 13 Mei 2014

Profil

PROFIL DESA JATEN

A.   Data Umum
Secara geografis Desa Jaten terletak pada posisi (7°21'- 7°31') Lintang Selatan dan (110°10'-111°40') Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 456 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Ngawi tahun 2004, selama tahun 2004 curah hujan di Desa Jaten rata-rata mencapai (2.400) mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai (405,04) mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2000-2008.
Secara administratif, Desa Jaten terletak di wilayah Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Brubuh, Di sisi   Barat berbatasan dengan Desa Kletekan Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Girimulyo, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Talang Kecamatan Jogorogo.
Jarak tempuh Desa Jaten ke ibu kota kecamatan adalah 3,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit.          
Luas Wilayah Desa Jaten adalah 318,36 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 59,87 Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 138,5 Ha. Luas lahan untuk ladang tegalan dan perkebunan adalah 106,81 Ha. Luas lahan untuk Hutan Produksi adalah ....-..... Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 0,28 Ha, sekolah 1,8 Ha, olahraga ...-... Ha, dan tempat pemakaman umum 11,1 Ha.
Wilayah Desa Jaten secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah merah yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Secara prosentase kesuburan tanah Desa Jaten terpetakan sebagai berikut: sangat subur .....-...... Ha, subur 172,5 Ha, sedang  132.68 Ha, tidak subur/ kritis .......-........ Ha. Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk dapat panen dengan menghasilkan 4,5 ton/ ha. Tanaman jenis palawija juga cocok ditanam di sini.

Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah seperti mangga, rambutan, durian dan pisang juga mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk desa ini. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman tebu merupakan tanaman handalan. Kondisi alam yang demikian ini telah mengantarkan sektor pertanian secara umum menjadi penyumbang Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) terbesar yaitu Rp 4.000.000 atau hampir 45 % dari Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) Desa yang secara total mencapai Rp 30.750.000. 
Jenis tanah merah dan berbatu Desa Jaten ini tepat sebagai lahan pemukiman dan jalan, karena cenderung kokoh namun agak rawan longsor. Karenanya, masyarakat Desa Jaten dalam membuat tembok bangunan memerlukan lebih banyak material. Sebab bangunan tembok, kalau pondasinya tidak maksimal kuat akan beresiko pecah dan bisa membahayakan jiwa penduduk. Dari 750 buah rumah yang ada,sekitar 400 buah rumah yang terbuat dari tembok, sementara lainnya campuran dari papan kayu dan bambu.

Sedangkan keberadaan testur tanah merah dan berbatu dan tingkat kemiringan yang rata-rata cukup tinggi juga mengakibatkan aliran air hujan cukup deras sehingga sangat berpotensi menimbulkan erosi tanah, saluran-saluran banyak yang ambrol(jugrug) termasuk jalan-jalan cepat rusak. Karenannya, pengadaan embung dan bronjong untuk penanganan permasalahan saluran irigasi sangatlah penting dan pilihan teknologi untuk membangun jalan dan drainasenya dari bahan-bahan yang relatif bertahan lama menjadi pilihan utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar